Budidaya Tanaman Karet

Pengembangan perkebunan karet memberikan peranan penting bagi perekonomian nasional, yaitu sebagai sumber devisa, sumber bahan baku industri......

Kebun Karet Siap Sadap

Dengan bibit dari klon yang unggul umur panen lebih cepat 5-10 bulan dan produksi pada tahun sadap pertama meningkat 110-500 kg/ha/tahun.

Keluarga Ir. H. Dian Kusumanto

Ir. H. Dian Kusumanto, Ir. Hj. Rini Astuti, Alifia Qurata Ayun dan Ghina Arrifah.

Menyadap Pohon Karet

Lateks atau getah karet sangat dekat dipergunakan dalam kehidupan kita. Misalnya untuk produksi kasur busa, sarung tangan karet, alas sepatu, dot bayi, alat pompa pengukur tekanan darah, karet gelang, dan lain-lain. Di industri pangan, penggunaan lateks biasanya untuk produksi sarung tangan karet pada mesin produksi..

Kebun Karet

Jarak Tanam Ideal antar pohon, 3x6 meter mengikuti arah matahari.

Hasil Panen Karet Mentah

Karet Mentah hasil perkebunan kelompok tani Tresnomaju dari Lampung Utara.

Pabrik Karet di Sumut Terkendala Bahan Baku

Pabrik karet Sumut yang sebanyak 57 unit itu terdiri dari pabrik SIR sebanyak 44 unit, pabrik RSS 10 unit dan latex tiga unit.

Bibit Karet Unggul Pak Sutrisno

Sang pembibit Karet Unggul dari Tresnomaju adalah Para Petani dan Penangkar bibit karet yang di bina oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lampung Utara.

Pembekuan Karet Sheet

Pembekuan lateks dilakukan di dalam bak koagulasi dengan menambahkan zat koagulan yang bersifat asam. Pada umunya digunakan larutan asam format/asam semut atau asam asetat /asam cuka dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan dosis 4 ml/kg karet kering.

BOKAR (bahan olahan karet)

Bau busuk menyengat terjadi juga disebabkan oleh pertumbuhan bakteri pembusuk yang melakukan biodegradasi protein di dalam bokar menjadi amonia dan sulfida.

Bibit Karet Klon Unggul

Dengan bibit Karet dari klon unggul umur mulai produksi lateks lebih cepat dan hasil produksi juga meningkat.

Pembibitan Karet

Pembibitan karet dengan okulasi klon unggul dari Tresnomaju Lampung Utara.

Biji Tanaman Karet

Biji Karet ini untuk calon batang bawah pada pembibitan Karet sistem okulasi.

Gumpalan Lateks Karet

Gumpalan lateks karet dari kebun diangkut menuju tempat penampungan sementara.

Petani Karet sapai tua

Memikil lateks karet dari kebun menuju tempat pengolahan atau penampungan sementara.

Selasa, 29 Mei 2012

VITEX (Vitamin Latex)

VITEX ( Vitamin Latex )


Ukuran 100 gram 
Ukuran 1000 gram



VITEX

Apa itu VITEX™ ?
Vitex™ adalah suatu produk dengan teknologi tinggi yang telah diuji dan diterima di berbagai manca Negara seperti Malaysia, Sri Langka, Thailand, India, Brazil, China, Vietnam, Nigeria dan dalam negeri kita INDONESIA dengan hasil yang memuaskan, produk dengan inovasi baru yang akan meningkatkan hasil sadapan karet anda menjadi dua kali lipat dalam waktu singkat dan mencegah pohon karet anda dari penyakit kekeringan.

Vitex™ bukanlah hormon tetapi merupakan vitamin pohon karet/suplemen yang diperlukan karet untuk menghasilkan getah karet dengan alami tanpa penurunan kualitas DRC (Dry Rubber Content), bahkan vitex™ akan meningkatkan DRC getah karet anda. Dengan biaya yang sangat rendah dan cara penggunaan yang sangat mudah bagi, yaitu dengan hanya dioleskan pada pohon karet.

Vitex™ telah diujikan kelayakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan telah lulus Efikasi dosis yang diajurkan untuk aplikasi Vitex dalam 1 gram/pohon dan produk Vitex™ ini telah memperoleh ijin tetap dari Departemen Pertanian Republik Indonesia dengan No. Pendaftaran Deptan dan mendapat SK Mentan : RI.3007/11-2007/T.

PT. Wahana Agro Sembada, Distributor Tunggal di Indonesia memperkenalkan vitex tahun 2006 dan pertama daerah yang sudah sangat mengenal produk ini adalah pulau Sumatera khususnya Provinsi Sumut, Palembang, Bengkulu, Jambi, Sumbar, sampai ke Nangroe Aceh Darussalam. Bahkan Provinsi ACEH dengan menggunakan dana APBD tahun 2010 ini mereka memesan 750 TON.
 
PERHATIAN !! karena hasilnya yang luar biasa, mulai marak vitex palsu bermunculan, maka diberitahukan kepada seluruh pelanggan bahwa kami hanya mendatangkan vitex ukuran 100 gr dan pesanan khusus dari beberapa agen untuk botol besar isi 1 kg. Kalo ada yang menjual dengan besar botol isi 250 gr maka bisa kami pastikan itu VITEX PALSU !!!!!!!!!
MANFAAT PRODUK VITEX™ :
 
  1. Meningkatkan hasil getah pohon karet menjadi dua kali lipat dalam waktu singkat
  2. Biaya yang sangat rendah
  3. Menyembuhkan dan mencegahkan pohon karet dari kekeringan (KAS)
  4. Meningkat kesehatan pohon karet
  5. Meningkat kadar karet kering (DRC)
  6. Membuat pohon karet panjang umur
  7. Tanpa efek samping
Kenapa membutuhkan VITEX™ ?
 
Vitex™ menyembuhkan dan mencegah pohon karet dari kekeringan (KAS)
Eksplotasi pohon karet secara terus menerus akan menyebabkan pohon karet anda menjadi kering dan akhirnya mati, pemberian pupuk tidak akan merubah kondisi tersebut, apalagi bila penyadapan dilakukan tiap hari, pada kulit pohon karet yang mengalami kekeringan akan menjadi rapuh dan berwarna lebih gelap dari pohon normal pada bekas alur penyadapan. 
 
Biasanya pohon karet yang mengalami kekeringan tersebut akan diistirahatkan selama beberapa waktu, tapi bila tidak nampak hasil yang nyata, maka pohon karet itu biayanya akan ditebang atau akan dibiarkan tanpa terawat.
 
Masalah kekeringan ini dapat diatasi dengan pemberian produk VITEX™, dengan hanya pemberian 1 gram per pohon setiap 10 hari sekali, pemakaian produk ini dapat juga dilakukan pada pohon normal atau sehat untuk mencegah kekeringan pada pohon karet.
 
VITEX™ meningkatkan hasil karet dalam 24 jam
 
Beberapa produk hormon atau stimulan lain yang ada dipasaran memang dapat meningkatkan hasil getah pohon karet menjadi 30%. Tetapi beberapa tes yang dilakukan menunjukkan bahwa pemakaian stimulan akan menurunkan DRC hasil getah pohon karet anda, alasan untuk hal ini sangat mudah untuk dijelaskan, pemakaian hormon untuk pohon karet bukan hanya akan memaksa pohon karet bekerja diluar batas kemampuannya untuk memproduksi getah pohon karet, juga akan menyerap banyak air tanah yang berfungsi untuk menggumpal getah yang dihasilkan.

Masalah besar yang lain adalah hormon tersebut tidak dapat menjaga atau meningkatkan kesehatan pada pohon karet anda, pemakaian hormon yang tidak terkontrol, untuk menghasilkan produksi yang lebih, juga penyadapan terus menerus, akan menimbulkan munculnya berbagai penyakit pada pohon karet seperti jamur, sehingga memperpendek usia dari pohon karet anda.

VITEX™ berkerja dengan cara yang berbeda dengan homon, produk ini adalah vitamin yang akan dapat meningkatkan kesehatan pohon karet anda, dan memberi asupan nutrisi yang diperlukan oleh pohon karet untuk menghasilkan getah karet secara alami sehingga akan memperpanjang masa hidup pohon karet anda. Meskipun hasilnya sudah dapat meningkat dalam waktu 12 jam setelah pengolesan, tetapi penyadapan sebaiknya dilakukan setelah 24 jam sejak pengolesan atau besok harinya.

CARA PEMAKAIAN VITEX™
 
Pada Pohon yang normal :
  1. Lepaskan sisa getah karet yang ada pada pohon karet anda
  2. Gunakan kuas lukis khusus No. 8 ( 2x celupan )
  3. Celupkan kuas ke dalam VITEX™ (1x celup = ½ gram ) aplikasi tiap pohon hanya 1 gram tidak boleh lebih tidak kurang
  4. Oleskan pada bekas deresan/torehan terakhir sepanjang alur sampai zat Vitex yang ada dikuas habis
  5. Pohon karet boleh disadap setelah 24 jam atau esok harinya ( ngoles saat libur nderes )
  6. Pengolesan ini boleh dilakukan walau pada saat musim hujan asal tidak pas sedang hujan ( 3 jam penyerapan vitamin C )
  7. Ingat ! jangan tambahkan air atau zat apapun pada produk Vitex™ yang akan mempengaruhi kualitas produk
  8. Lakukan setiap 10 hari sekali
  9. Anjuran sebulan hanya 10x menderes/menoreh ( pola A B C )

Pada Pohon yang sudah tidak produktif atau kekeringan atau mati sadap :
  1. Buatlah deresan/torehan baru 10-15 cm dibawah bekas deresan yang lama
  2. Oleskan dengan produk Vitex dengan cara yang sama pada pohon yang normal
  3. Lakukan pada hari 0 kemudian hari ke 5 dan hari ke 10 (selama dirawat tidak boleh dideres/ditoreh dulu).
Kemudian hari ke 11 lakukan deresan / Sadapan pertama

Untuk Menjaga Keaslian Produk, Maka Kami Menjual Hanya melalui Agen saja :
Berminat, Hubungi Kami Untuk Daerah Lubuklinggau dan Musi Rawas :
Krismiono
Jl. Tritunggal No.8 RT.21 Megang Sakti I Musi Rawas Sumatera Selatan
HP. 085648060063 / 081332686354


Sumber :  http://agrocrismi.blogspot.com/2010/11/vitex-vitamin-latex.html

INGIN BISNIS BALON LATEX ???

BALON LATEKS / KARET POLOS



DI JUAL BALON LATEX POLOS

1. Balon Latex ukuran 11" :
* Minimal order : 100 balon Rp 2.000 per balon.
* Minimal order : 500 buah balon Rp 1.000 per balon.

2. Balon Latex Metallic 12" :
* Minimal order : 100 - 499 buah balon Rp 2.500 per balon.
* Minimal order : 500 buah balon Rp 1.500 per balon.

4. Balon Latex Panjang :
* Minimal order : 1 - 99 balon Rp 2.000 per balon
* Minimal order : 100 - 499 buah balon Rp 1.500 per balon.
* Minimal order : 500 buah balon Rp 900 per balon.

Keterangan :
1. Berlaku bagi semua warna balon ( kecuali warna hitam ditambah Rp 100)
2. Balon polos tidak mendapatkan warna cetak, stik, cup dan balon dalam keadaan tidak mengembang

Informasi :

* LEVI ( 0878 8794 4000 )





BALON LATEKS / KARET POLOS 
Sumber : http://jasa.tokobagus.com/peluang-bisnis/marketing-pr/balon-lateks-karet-polos-9261392.html

Olahan Produk Karet untuk Komersial : Sabutret, Flinkote dan Karet Busa Alam


(Artikel dari BTPK Bogor)  

Pengembangan  Serat Sabut Kelapa Berkaret (Sebutret)
 
Potensi 1,1 juta ton sabut setiap tahun belum dimanfaatkan, bahkan di beberapa daerah masih dianggap sebagai limbah. Serat sabut kelapa sangat ulet dan tahan air sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan keset dan tambang. Serat sabut kelapa juga tahan patah dan cukup lentur jika terkena tekanan dan tekukan berulang, sehingga banyak digunakan untuk pelapis bagian atas per pada kasur pegas dan jok mobil. 


Penggunaan serat sabut kelapa sebagai pelapis atau bantalan, di mana setiap serat sabut disusun lurus atau bersilang, sering timbul masalah yakni tumpukan serat mudah terurai dan sifat lenturnya berkurang atau hilang. BPTK Bogor berhasil mengatasinya dengan cara mengeritingkan sabut dan melapisi permukaannya dengan lapisan tipis karet untuk menstabilkan bentuk, menambah keuletan, dan meningkatkan kelenturan tumpukan serat sabut.

Kapasitas alsin untuk memproduksi sebutret bervariasi, bergantung pada bentuk sebutret. Sebagai contoh, untuk memproduksi sebutret bentuk jok, kapasitasnya mencapai12 jok berukuran 56 cm x 56 cm x 13 cm per hari (8 jam kerja efektif) atau 3.600 jok/tahun (1 tahun=300 hari kerja).
Biaya produksi diperkirakan sekitar Rp103 juta/tahun. Dengan harga jual jok Rp53.000/buah, pemasukan mencapai Rp190 juta. Pemasukan tersebut dapat ditingkatkan dengan menambah jam kerja atau kapasitas produksinya.

Flinkote Berbasis Karet Alam


Flinkote merupakan bahan pelapis antibocor dan antikarat yang telah lama memasyarakat. Pelapis antibocor  komersial seperti Aqua-seal, Aqua-proof, dan Multiguard umumnya digunakan dengan mengoleskannya secara tipis pada bahan, bersifat tidak lengket dan kurang elastis jika sudah kering serta mudah terkelupas jika kena goresan. 


Flinkote dapat dioleskan dengan lapisan cukup tebal, lebih viskos, relatif tahan goresan, dan masih tetap elastis walaupun sudah kering. Oleh karena itu, untuk keperluan tertentu flinkote lebih disukai karena lebih tahan lama terutama sebagai pelapis antikarat dan antibocor, serta untuk melindungi bodi dan rangka bagian bawah kendaraan dan atap bangunan dari air hujan.
 

Kebutuhan flinkote di dalam negeri diperkirakan mencapai 5.000 t/tahun. Flinkote beredar di pasaran dalam berbagai nama dagang antara lain Seip007, UPC two, dan Supersilcoate, dengan harga Rp8.000-Rp24.000/kg. 

Berdasarkan pertimbangan kedekatan sifat fisiko-kimianya, karet alam berpotensi menggantikan karet sintesis sebagai bahan dasar flinkote. BPTK Bogor telah melakukan serangkaian penelitian untuk menghasilkan paket teknologi pembuatan flinkote berbasis campuran aspal dan karet alam, termasuk alsin manufakturnya.

Karet Busa Alam


Sebelum ada karet sintetis, karet busa dibuat dari lateks alam. Karet busa banyak dikonsumsi untuk berbagai keperluan seperti kasur, bantal, jok, komponen sepatu, penyekat, dan pelapis bagian dalam jaket. Karena harga karet sintetis lebih murah dibanding lateks alam maka busa dari lateks alam pun makin ditinggalkan. Busa sintetis umumnya dibuat dari karet EVA/poliuretan dan plastik. 

Konsumsi busa sintetis di dalam negeri tahun 2000 mencapai hampir 19 juta lembar senilai Rp46,8 miliar, busa plastik 722.000 m (nilai Rp665,5 juta), dan busa untuk jok kendaraan bermotor sebanyak 4.303 unit (nilai Rp186, 3 juta). Dibanding busa sintetis, busa alam lebih unggul dalam kenyamanan dan umur pakai, karena ketahanan sobek, tegangan putus, dan pampatan tetapnya jauh lebih baik. 

Untuk memberikan nilai kepegasan yang sama, busa alam hanya memerlukan ketebalan sepertiga dari busa sintetis. Selain kurang nyaman dan kurang awet, proses pembuatan karet busa sintetis juga berisiko tinggi karena bahan bakunya (isosianat) beracun dan bersifat karsinogenik. Oleh karena itu, permintaan terhadap karet busa alam cenderung meningkat terutama untuk perlengkapan tidur dan jok mobil. 

Selain diproduksi oleh perusahaan yang telah lama ada, berbagai merek kasur dan bantal dari karet busa alam pun kini bermunculan. Industri yang memproduksi busa alam umumnya merupakan industri besar, karena untuk memproduksi busa alam diperlukan investasi peralatan yang cukup mahal dan sebagian masih diimpor. 

Untuk meningkatkan kinerja industri barang jadi lateks berskala UKM, pada tahun 2002 BPTK Bogor telah berhasil merancang bangun alsin karet busa berkapasitas10-15 bantal/hari (8-12 jam kerja efektif). Harga jual bantal berkisar Rp50.000-Rp75.000 atau sesuai pesanan. Harga jual bantal sebenarnya masih berpeluang untuk ditingkatkan mengingat produk serupa bermerek terkenal dijual dengan harga Rp200.000-Rp280.000. Produk terutama dipasarkan untuk ekspor dan kalangan eksklusif serta hotel-hotel berbintang.

Sumber : http://karetalam.com/article/lump

Perhitungan Keuntungan Usaha Karet

Executive Summary
Dengan harga karet 1.5 US dollars per kg , keuntungan bersih bisa mencapai 31% dari modal awal. Pada Tahun 2010 ini harga karet lebih dari 3.0 dollar per kg. Tunggu apa lagi?
Berikut ini perhitungan detail mengenai keuntungan yang bisa didapat.

Estimasi Produksi
Produksi lateks per satuan luas dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain klon karet yang digunakan, kesesuaian lahan dan agroklimatologi, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan, sistem dan manajemen sadap, dan lainnya. Dengan asumsi bahwa pengelolaan kebun plasma dapat memenuhi seluruh kriteria yang dengan dikemukakan dalam kultur tehnis karet diatas, maka estimasi produksi dapat dilakukan dengan mengacu pada standar produksi yang dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan setempat atau

Balai Penelitian Perkebunan yang bersangkutan.

Karena produksi kebun karet adalah lateks, maka estimasi produksi per hektar per tahun dikonversikan ke dalam satuan getah karet basah seperti pada Tabel berikut :
 
Tabel 5. Proyeksi Produksi Karet Kering dan Estimasi Produksi Lateks

Tahun

Estimasi Produksi KKK (ton/ha)
Estimasi Produksi Lateks (liter/ha)
Umur (Th)
Sadap


6
1
500
2,000
7
2
1,150
4,600
8
3
1,400
5,600
9
4
1,600
6,400
10
5
1,750
7,000
11
6
1,850
7,400
12
7
2,200
8,800
13
8
2,300
9,200
14
9
2,350
9,400
15
10
2,300
9,200
16
11
2,150
8,600
17
12
2,100
8,400
18
13
2,000
8,000
19
14
1,900
7,600
20
15
1,800
7,200
21
16
1,650
6,600
22
17
1,550
6,200
23
18
1,450
5,800
24
19
1,400
5,600
25
20
1,350
5,400
26
21
1,200
4,800
27
22
1,000
4,600
28
23
1,150
4,000
29
24
850
3,400
30
25

Penurunan Produksi akibat curah hujan tinggi dan anomali iklim

Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) memprediksikan produksi karet pada tahun ini hanya 2,95 juta ton sama dengan tahun lalu, karena curah hujan cukup tinggi dan anomali iklim. Ketua Umum Gapkindo Asril Sutan Amir mengatakan jika produksi karet 2012 hanya 2,95 juta ton, maka untuk kebutuhan domestik sekitar 480.000-500.000 ton, sedangkan dieskpor 2,4 juta-2,5 juta ton.

“Sepertinya target produksi karet tahun ini 3 juta ton tidak akan tercapai. Kami memperkirakan produksi 2,95 juta ton, cenderung turun. Di negara lain seperti Thailand dan Malaysia, produksi karet juga cenderung turun,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu, 14 Maret 2012.

Dia menambahkan belum ada penambahan pabrik pengolahan karet alam di dalam negeri. Saat ini, kapasitas pabrik pengolahan karet alam di Indonesia sekitar 4,4 juta ton, tetapi baru terpakai 2,9 juta ton, sehingga masih ada kapaistas tidak terpakai sekitar 1,5 juta ton. Dia mengatakan salah satu persoalan karet saat ini produktivitas masih rendah hanya sekitar 0,8 ton per ha, sedangkan produktivitas karet di Thailand mencapai 1,5 ton per ha per tahun.

 Asril optimistis produktivitas karet domestik dapat ditingkatkan menjadi 1,5 ton per ha selama lima tahun ke depan. Data Kementerian Pertanian mencatat laju pertumbuhan luas perkebunan karet dalam 3 tahun terakhir 0,27%, sedangkan rata-rata pertumbuhan produksi karet 1,28% per tahun. Artinya, ada peningkatan produktivitas karet. Luas perkebunan karet pada tahun lalu diperkirakan 3,45 juta hektare dengan produksi 3,09 juta ton.

Sementara itu, revitalisasi perkebunan karet sangat rendah yaitu pelaksanaan penanaman kembali (replanting) sejak 2000 sampai Agustus 2011 hanya 60.700 hektare dan penambahan lahan baru dalam periode yang sama hanya 11.000 ha.(msb)

Oleh : Gapkindo Asril Sutan Amir
(Sumber : bisnis.com)

Sumber : http://karetalam.com/article/prod2012jan

KAJIAN MODEL DIFUSI INOVASI TEKNOLOGI PENYADAPAN KARET PADA MUSIM HUJAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI LATEKS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KAJIAN MODEL DIFUSI INOVASI TEKNOLOGI PENYADAPAN KARET PADA MUSIM HUJAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI LATEKS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Budidaya karet alam Havea brasiliensis merupakan salah satu sumber perekonomian pedesaan, permintaan dan kegunaannya cendrung meningkat, sehingga memiliki prospek yang cerah dikembangkan. Oleh sebab itu upaya peningkatan produksi usaha tani karet yakni lateks terus dilaksanakan.

Lateks sebagai bahan baku  berbagai hasil karet, harus memiliki kualitas yang baik dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: faktor klon, iklim, alat-alat  dan bahan-bahan kimia yang digunakan, pengangkutan, serta  managemen.   Di Provinsi Kepulauan Riau, komoditi karet dari sektor perkebunan merupakan komoditas yang berpotensi dikembangkan dengan luas lahan tanaman menghasilkan 34.891 ha, umumnya adalah kebun karet rakyat. 

Hasil pengamatan di lapangan bahwa kebun karet rakyat dihadapkan pada produktivitas lateks relative masih rendah (< 600 kg/ha/tahun), khususnya dimusim hujan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut akan dilakukan Kajian Model Difusi Inovasi Teknologi Penyadapan Karet di Musim Hujan untuk Peningkatan Produksi Lateks di Provinsi Kepulauan Riau. Diperkirakan   melalui inovasi teknologi stimulan  gas Ethyline/Gas Hevea3 dan inovasi teknologi stimulan bawang merah dapat meningkatkan produksi lateks.

Lokasi kegiatan akan dilakukan di Kabupaten Karimun di lahan petani pada bulan Februari – September 2012. Sampel tanaman karet berumur > 15 tahun dengan jumlah pohon per model dan jumlah petani kooperator ditentukan secara pourposive random sampling

Rencana petani kooperator  berjumlah 3 kelompok (model petani, model stimulant gas ethylene dan model stimulan bawang merah). Terhadap lateks yang dihasilkan akan dilakukan analisa kandungan lateks segar dan lateks kering (kandungan karet, Resin, Protein, abu, zat gula dan air).

Pengamatan produksi lateks pada saat curah dan hari hujan tinggi dan rendah diukur berat lateks/pohon/panen pada setiap model yang diamati. Data- data yang terkumpul direkapitulasi dan diolah secara sederhana dengan menggunakan worksheet MS-Excel dan disajikan dalam bentuk gambar atau grafik dan data ekonomi untuk setiap model yang dikaji diananlisis secara farsial. Diharapkan melalui kajian ini diperoleh satu model inovasi teknologi peningkatan produksi lateks pada musim hujan dengan produktivitas lateks >800 kg /ha/tahun yang lebih responsive.

Ir. Dorlan Sipahutar, MP

Sumber : http://pkpp.ristek.go.id/index.php/penelitian/detail/762

PENETAPAN 3 (TIGA) STANDAR NASIONAL INDONESIA KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL
NOMOR 62/KEP/BSN/4/2012

TENTANG

PENETAPAN 3 (TIGA) STANDAR NASIONAL INDONESIA
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

Menimbang :

a.  bahwa untuk memenuhi kepentingan perlindungan terhadap konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, masyarakat lainnya, mengembangkan tumbuhnya persaingan yang sehat, keselamatan, keamanan, kesehatan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia (RASNI) yang disusun oleh Panitia Teknis perlu ditetapkan menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI);

b.  bahwa Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia sebagaimana dimaksud dalam huruf a, telah dikonsensuskan dan dinyatakan memenuhi persyaratan untuk ditetapkan menjadi Standar Nasional Indonesia;

c.  bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional tentang Penetapan 3 (tiga) Standar Nasional Indonesia;

Mengingat :

1.  Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4020);

2.  Keputusan Presiden Nomor 13/M Tahun 2008 tentang Pengangkatan Kepala Badan Standardisasi Nasional;

Memperhatikan :

Surat Kepala Pusat Standardisasi, Badan Pengkajian Kebijakan Ikilm dan Mutu Industri, Kementerian Perindustrian; Nomor: 84/BPKIMI.2/2/2012 tanggal 6 Februari 2012, Perihal RSNI Hasil Rapat Konsensus PT 83-01;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG PENETAPAN 3 (TIGA) STANDAR NASIONAL INDONESIA.

PERTAMA :   Menetapkan 3 (tiga) Standar Nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA :   Dokumen Standar Nasional Indonesia sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KETIGA :  Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 April 2012
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

ttd

BAMBANG SETIADI


LAMPIRAN...


KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 
NOMOR : 62/KEP/BSN/4/2012
TANGGAL : 27 April 2012
DAFTAR PENETAPAN 3 (TIGA) STANDAR NASIONAL INDONESIA

Nomor urut
Nomor Standar Nasional Indonesia
Judul Standar Nasional Indonesia
(1) (1)
(2)
(3)

1.  SNI ISO 127:2012   Karet, lateks pekat alam – Penentuan bilangan KOH Rubber, natural lateks concentrats – Determination of KOH number (ISO 127:1995/Amd1:2006, IDT)
2.  SNI ISO 706:2012   Lateks karet – Penentuan kadar koagulum (residu penyaringan) Rubber latex – Determination of coagulum content (sieve residue) (ISO 706:2004, IDT)
3.  SNI ISO 1802:2012   Lateks pekat karet alam – Penentuan kadar asam borat Natural rubber latex concentrate – Determination of boric acid content (ISO 1802:1992, IDT))

KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

ttd

BAMBANG SETIADI


Sumber : http://jdih.bsn.go.id/index.php?option=com_remository&Itemid=54&func=startdown&id=1369

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More